PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
MAKALAH
Disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Logika
Dosen Pengampu
Dr. Ma’shum Nur Alim, M. Ag.
Oleh :
Yazid Dwi Prio Utomo
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT ( STAIDRA)
KRANJI PACIRAN
LAMONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Ilmu
pengetahuan ( science) mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengetahuan (Knowledge
atau dapat juga disebut common sense). Orang awam tidak memahami atau tidak
menyadari bahwa ilmu pengetahuan itu berbeda dengan pengetahuan. Bahkan mugkin
mereka menyamakan dua pengertian tersebut.Tentang perbedaan antara ilmu
pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba dibahasdisini.
Mempelajari
apa itu ilmu pengetahuan itu berarti mempelajari atau membahas esensi atau
hakekat ilmu pengetahuan. Demikian pula membahas pengetahuan itu juga berarti
membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu memahami serba sedikit
Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat Ilmu Pengetahuan di samping akan diketahui
hakekat ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan, kita tidak akan terbenam
dalam suatu ilmu yang spesifik sehingga makin menyempit dan eksklusif. Dengan
mempelajari filsafat ilmu pengetahuan akan membuka perspektif (wawasan) yang
luas, sehingga kita dapat menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan
ilmu-ilmu lain.
Dengan
demikian kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara
interdisipliner.Sebelum kita membahas hakekat ilmu pengetahuan dan perbedaannya
dengan pengetahuan, terlebih dahulu akan dikemukakan serba sedikit tentang
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan
B. Rumusan
Masalah
Dilihat dari latar belakang
di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.Apa pengertian dari ilmu pengetahuan dan
pengetahuan ?
2.Apa perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan
?
C. Tujuan
Penulisan
1.Untuk mengetahui dan
memahami pengertian ilmu pengetahuan dan pengetahuan.
2.Untuk mengetahui periode
perkembangan Ilmu Pengetahuan
3.Untuk mengetahui Proses
terbentuknya Ilmu Pengetahuan
4. Untuk mempelajari syarat
dai Ilmu Pengetahuan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ilmu Pengetahuan
Secara
umum, filsafat ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya untuk memahami makna,
metode, struktur logisdari ilmu pengetahuan, termasuk juga di dalamnya
kriteria-kriteria ilmu pengetahuan, hukum-hukum, dan teori-teori didalam ilmu
pengetahuan. Supaya lebih fokus, perlu dipertegas beberapa poin tentang
filsafat ilmu pengetahuan.
Ada
berbagai konsep yang digunakan secara khusus oleh seorang ilmuwan, tetapi tidak
dianalisis oleh ilmuwantersebut. Misalnya, ilmuwan seringkali menggunakan
konsep-konsep seperti kausalitas, hukum, teori, dan metode.[1]
Ada
berbagai macam definisi atau pengertian dari ilmu,yaitu:Ilmu merupakan kata
yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‗alima – ya‘lamu yang berarti tahu
atau mengetahui,sementara itu secara istilah ilmu diartikan sebagai Idroku syai
bi haqiqotih(mengetahui sesuatu secara hakiki). Dalam bahasa Inggeris Ilmu
biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge.
Dalam bahasaIndonesia kata science(berasal dari bahasa lati dari kata Scio,
Scire yang berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu tapisering juga diartikan
dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang
sama.[2]
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua pengertian :
1.
Ilmu
Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang
disusun secara bersistem menurutmetode-metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan)tersebut, seperti
ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2.
Ilmu
pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal
duniawi, akhirat, lahir, batin, dansebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu
akhlak, ilmu batin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Dari
kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan kumpulan
pengetahuan yang disusunsecara sistematis, dengan menggunakan metode-metode
tertentu.Ilmu bukan sekedar pengetahuan(knowledge),tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmutertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir
lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah
produk dari epistemologi.
B. Sifat
Ilmu Pengetahuan
Ciri umum dari kebenaran ilmu
pengetahuan yaitu bersifat Rasional, Empiris, dan Sementara.Rasional artinya
kebenaran itu ukurannya akal. Sesuatu dianggap benar menurut ilmu apabila masuk
akal.Sebagai contoh dalam sejarah kita menemukan adanya bangunan Candi
Borobudur yang sangat menakjubkan. Secaraakal pembangunan Candi Borobudur dapat
dijelaskan, misalnya bangunan tersebut dibuat oleh manusia biasa
denganmenggunakan teknik-teknik tertentu sehingga terciptalah sebuah bangunan
yang megah. Janganlah kita menjelaskan bahwa Borobudur dibangun dengan menggunakan
kekuatan-kekuatan di luar manusia, misalnya jin, sihir, setan, atau jenis
makhluk-makhluk lainnya. Kalau penjelasan seperti ini, maka sejarah bukanlah
sebagai ilmu pengetahuan.
Empiris artinya ilmu itu berdasarkan
kenyataan. Kenyataan yang dimaksud di sini yaitu berdasarkan sumber yang dapat
dilihat langsung secara materi atau wujud fisik. Empiris dalam sejarah yaitu
sejarah memiliki sumber sejarahyang merupakan kenyataan dalam ilmu sejarah.
Misalnya kalau kita bercerita tentang terjadinya Perang, maka perangitu
benar-benar ada berdasarkan bukti-bukti atau peninggalan-peninggalan yang
ditemukannya. Kemungkinan masihadanya saksi yang masih hidup, adanya
laporan-laporan tertulis, adanya tempat yang dijadikan pertempuran, dan bukti-
bukti lainnya
.Dengan demikian, cerita
sejarah merupakan cerita yang memang-memang empiris, artinya benar benar
terjadi.Kalau cerita tidak berdasarkan bukti, bukan sejarah namanya, tetapi
dongeng yang bersifat fiktif. Sementara artinyakebenaran ilmu pengetahuan itu
tidak mutlak seperti halnya kebenaran dalam agama. Kemutlakan kebenaran
agamamisalkan dikatakan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang berbeda
dengan makhluknya. Ungkapan ini tidak dapat dibantah harus diyakini atau
diimani oleh manusia.
Lain halnya dengan ilmu
pengetahuan, kebenarannya bersifatSementara, artinya dapat dibantah
apabiladitemukan teori-teori atau bukti-bukti yang baru. Dalam sejarah,
kesementaraan ini dapat dalam bentuk perbedaan penafsiran terhadap suatu
peristiwa. Perbedaan ini dapat diterima selama didukung oleh bukti yang
akurat.Kesementaraan inilah yang membuat ilmu pengetahuan itu berkembang
terus.[9]
Sedangkan syarat ilmu
Pengetahuan sebagaimana pendapat Dani Vardiansyah dalam bukunya Filsafat
IlmuKomunikasi, bahwa ilmu pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat,
yaitu:[10]
1.Sistematik; yaitu merupakan
kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem.
2.Objektif; atau dikatakan
pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk diteliti oleh
orang lain/ahli lain,sehingga hasil penelitian bersifat universal.
3.Dapat dipertanggung
jawabkan; yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal, dengan kata lain
dapat diterimaoleh orang-orang lain atau ahli-ahli lain.
Sebagai pandangan lain,
syarat utama berdirinya sebuah ilmu pngetahuan adalah bersifat umum-mutlak
dandapat memberi informasi baru. Teori ini dipakai dikarenakan esensinya bisa
dipandang uneversal aau memenuhi syaratkebenaran inter-subjektif. Dan ilmu
harus dibangun dan dikembangkan di atas tiga pondasi utama yaitu
data,teori/epistemologi dan nilai/etika.[3]
C. Pengertian
Pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan
berasal dari kata bahasa inggris knowledge. Dalam Encyclopedia of
phisolopyh di jelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar
(knowledge is justified true belief)[4]
Sedangkan secara etimologi
akan di kemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan menurut Drs. Sidi
gazalba, Pengetahuan adalah apa yang di ketahui atau hasil pekerjaan tahu.
Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan
pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian
pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.[5]
Dalam kamus besar Indonesia ilmu sering di
samakan artinya dengan pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan. Dari asal katanya,
kita dapat ketahui bahwa pengetahuan di ambil dari kata dalam bahasa iinggris
yaitu knowledge, sedangkan ilmu di ambil dari kata science dan peralihan dari
kata Arab Ilm. Untuk memperjelas pemahaman kita perlu juga di bedakan antara
pengetahuan yang sifatnya prailmiyah dengan ilmu yang sifatnya ilmiyah.
Perbedaan antara ilmu dengan
pengetahuan dapat di telusuri dengan melihat perbedaan cirri cirinya. Herbert
L. searles memperlihatkan cirri cirri tersebut sebagai berikut: “kalau ilmu
berbeda dengan filsafat berdasarkan empiris, maka ilmu berbeda dari pengetahuan
biasa karena cirri sistematisnya.
Dari beberapa keterangan di
atas dapat di simpulkan bahwa pada dasarnya pengetahuan berbeda dengan ilmu.
Perbedaan itu terlihat dari sifat sistematik dan cara memperolehnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan
yang disusunsecara sistematis, dengan menggunakan metode-metode tertentu.Ilmu
bukan sekedar pengetahuan(knowledge),tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmutertentu. Dipandang dari
sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh
mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari
epistemologi.
Perbedaan antara ilmu dengan
pengetahuan dapat di telusuri dengan melihat perbedaan cirri cirinya. Herbert
L. searles memperlihatkan cirri cirri tersebut sebagai berikut: “kalau ilmu
berbeda dengan filsafat berdasarkan empiris, maka ilmu berbeda dari pengetahuan
biasa karena cirri sistematisnya.
Dari beberapa keterangan di
atas dapat di simpulkan bahwa pada dasarnya pengetahuan berbeda dengan ilmu.
Perbedaan itu terlihat dari sifat sistematik dan cara memperolehnya.
B. Saran
Demikian persembahan makalah ini
mudah mudahan kita bisa mengamati titik perbedaan dari ilmu pengetahuan dengan
pengetahuan, dan saya
yang sangat amat penuh dengan kekurangan, karena saya hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput
dari salah dan lupa. Untuk itu, kritik dan saran dari yang membangun dari
teman-teman sangat kami harapkan,
demi perbaikan makalah-makalah saya
mendatang, terima kasih.
Daftar
Pustaka
Wattimen,,reza., Filsafat dan
Science SebuahPengantar, Grasindo : Jakarta, 2008 .
Suriasumantri,jujun S.,
Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer,Jakarta : Pustaka Sinar Harapan,1998.
Anwar,saiful., Filsafat Ilmu Al-Ghazali:Dimensi Ontologi dan Aksiologi,
Pustaka Setia, Bandung, 2007.
Bakhtiar,amtsal., filsafat iilmu, Jakarta:PT raja
Grafindo Persada,2012.
[1]
Reza A. A Wattimena,Filsafat dan Science SebuahPengantar (Grasindo : Jakarta)
,2008 . hlm. 105.
[2] Jujun S, Suriasumantri. Filsafat Ilmu;
Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan,1998), hal 39
[3]
Saeful Anwar,Filsafat Ilmu Al-Ghazali:Dimensi Ontologi dan
Aksiologi,Pustaka Setia, Bandung, 2007. Hlm. 89.
[4]
Amsal Bakhtiar, filsafat iilmu (Jakarta:PT raja Grafindo Persada,2012),
hal. 85
[5]
Ibid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar