Jumat, 16 Mei 2014

Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Pengetahuan

PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
                                                             MAKALAH                                                                                                      
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Logika                                                                                                                              
Dosen Pengampu
Dr. Ma’shum Nur Alim, M. Ag.


Oleh :
Yazid Dwi Prio Utomo



 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUNAN DRAJAT ( STAIDRA)
KRANJI PACIRAN LAMONGAN

2013





BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Ilmu pengetahuan ( science) mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengetahuan (Knowledge atau dapat juga disebut common sense). Orang awam tidak memahami atau tidak menyadari bahwa ilmu pengetahuan itu berbeda dengan pengetahuan. Bahkan mugkin mereka menyamakan dua pengertian tersebut.Tentang perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan akan dicoba dibahasdisini.
Mempelajari apa itu ilmu pengetahuan itu berarti mempelajari atau membahas esensi atau hakekat ilmu pengetahuan. Demikian pula membahas pengetahuan itu juga berarti membahas hakekat pengetahuan. Untuk itu kita perlu memahami serba sedikit Filsafat Ilmu Pengetahuan. Dengan mempelajari Filsafat  Ilmu Pengetahuan di samping akan diketahui hakekat ilmu pengetahuan dan hakekat pengetahuan, kita tidak akan terbenam dalam suatu ilmu yang spesifik sehingga makin menyempit dan eksklusif. Dengan mempelajari filsafat ilmu pengetahuan akan membuka perspektif (wawasan) yang luas, sehingga kita dapat menghargai ilmu-ilmu lain, dapat berkomunikasi dengan ilmu-ilmu lain.
Dengan demikian kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara interdisipliner.Sebelum kita membahas hakekat ilmu pengetahuan dan perbedaannya dengan pengetahuan, terlebih dahulu akan dikemukakan serba sedikit tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan

B.  Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang di atas maka rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.Apa pengertian dari ilmu pengetahuan dan pengetahuan ?
2.Apa perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan ?


C.  Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui dan memahami pengertian ilmu pengetahuan dan pengetahuan.
2.Untuk mengetahui periode perkembangan Ilmu Pengetahuan
3.Untuk mengetahui Proses terbentuknya Ilmu Pengetahuan
4. Untuk mempelajari syarat dai Ilmu Pengetahuan

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Ilmu Pengetahuan
Secara umum, filsafat ilmu pengetahuan adalah sebuah upaya untuk memahami makna, metode, struktur logisdari ilmu pengetahuan, termasuk juga di dalamnya kriteria-kriteria ilmu pengetahuan, hukum-hukum, dan teori-teori didalam ilmu pengetahuan. Supaya lebih fokus, perlu dipertegas beberapa poin tentang filsafat ilmu pengetahuan.
Ada berbagai konsep yang digunakan secara khusus oleh seorang ilmuwan, tetapi tidak dianalisis oleh ilmuwantersebut. Misalnya, ilmuwan seringkali menggunakan konsep-konsep seperti kausalitas, hukum, teori, dan metode.[1]
Ada berbagai macam definisi atau pengertian dari ilmu,yaitu:Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‗alima – ya‘lamu yang berarti tahu atau mengetahui,sementara itu secara istilah ilmu diartikan sebagai Idroku syai bi haqiqotih(mengetahui sesuatu secara hakiki). Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasaIndonesia kata science(berasal dari bahasa lati dari kata Scio, Scire yang berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu tapisering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama.[2]
   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua pengertian :
1.      Ilmu Pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurutmetode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerapkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan)tersebut, seperti ilmu hukum, ilmu pendidikan, ilmu ekonomi dan sebagainya.
2.      Ilmu pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan atau kepandaian, tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dansebagainya, seperti ilmu akhirat, ilmu akhlak, ilmu batin, ilmu sihir, dan sebagainya.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusunsecara sistematis, dengan menggunakan metode-metode tertentu.Ilmu bukan sekedar pengetahuan(knowledge),tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmutertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

B.     Sifat Ilmu Pengetahuan
Ciri umum dari kebenaran ilmu pengetahuan yaitu bersifat Rasional, Empiris, dan Sementara.Rasional artinya kebenaran itu ukurannya akal. Sesuatu dianggap benar menurut ilmu apabila masuk akal.Sebagai contoh dalam sejarah kita menemukan adanya bangunan Candi Borobudur yang sangat menakjubkan. Secaraakal pembangunan Candi Borobudur dapat dijelaskan, misalnya bangunan tersebut dibuat oleh manusia biasa denganmenggunakan teknik-teknik tertentu sehingga terciptalah sebuah bangunan yang megah. Janganlah kita menjelaskan   bahwa Borobudur dibangun dengan menggunakan kekuatan-kekuatan di luar manusia, misalnya jin, sihir, setan, atau jenis makhluk-makhluk lainnya. Kalau penjelasan seperti ini, maka sejarah bukanlah sebagai ilmu pengetahuan.
Empiris artinya ilmu itu berdasarkan kenyataan. Kenyataan yang dimaksud di sini yaitu berdasarkan sumber yang dapat dilihat langsung secara materi atau wujud fisik. Empiris dalam sejarah yaitu sejarah memiliki sumber sejarahyang merupakan kenyataan dalam ilmu sejarah. Misalnya kalau kita bercerita tentang terjadinya Perang, maka perangitu benar-benar ada berdasarkan bukti-bukti atau peninggalan-peninggalan yang ditemukannya. Kemungkinan masihadanya saksi yang masih hidup, adanya laporan-laporan tertulis, adanya tempat yang dijadikan pertempuran, dan bukti- bukti lainnya
.Dengan demikian, cerita sejarah merupakan cerita yang memang-memang empiris, artinya benar benar terjadi.Kalau cerita tidak berdasarkan bukti, bukan sejarah namanya, tetapi dongeng yang bersifat fiktif. Sementara artinyakebenaran ilmu pengetahuan itu tidak mutlak seperti halnya kebenaran dalam agama. Kemutlakan kebenaran agamamisalkan dikatakan bahwa Tuhan itu ada dan memiliki sifat yang berbeda dengan makhluknya. Ungkapan ini tidak dapat dibantah harus diyakini atau diimani oleh manusia.
Lain halnya dengan ilmu pengetahuan, kebenarannya bersifatSementara, artinya dapat dibantah apabiladitemukan teori-teori atau bukti-bukti yang baru. Dalam sejarah, kesementaraan ini dapat dalam bentuk perbedaan penafsiran terhadap suatu peristiwa. Perbedaan ini dapat diterima selama didukung oleh bukti yang akurat.Kesementaraan inilah yang membuat ilmu pengetahuan itu berkembang terus.[9]
Sedangkan syarat ilmu Pengetahuan sebagaimana pendapat Dani Vardiansyah dalam bukunya Filsafat IlmuKomunikasi, bahwa ilmu pengetahuan ilmiah harus memenuhi tiga syarat, yaitu:[10]
1.Sistematik; yaitu merupakan kesatuan teori-teori yang tersusun sebagai suatu sistem.
2.Objektif; atau dikatakan pula sebagai intersubjektif, yaitu teori tersebut terbuka untuk diteliti oleh orang lain/ahli lain,sehingga hasil penelitian bersifat universal.
3.Dapat dipertanggung jawabkan; yaitu mengandung kebenaran yang bersifat universal, dengan kata lain dapat diterimaoleh orang-orang lain atau ahli-ahli lain.
Sebagai pandangan lain, syarat utama berdirinya sebuah ilmu pngetahuan adalah bersifat umum-mutlak dandapat memberi informasi baru. Teori ini dipakai dikarenakan esensinya bisa dipandang uneversal aau memenuhi syaratkebenaran inter-subjektif. Dan ilmu harus dibangun dan dikembangkan di atas tiga pondasi utama yaitu data,teori/epistemologi dan nilai/etika.[3]

C.  Pengertian Pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata bahasa inggris knowledge. Dalam Encyclopedia of phisolopyh di jelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief)[4]
Sedangkan secara etimologi akan di kemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan menurut Drs. Sidi gazalba, Pengetahuan adalah apa yang di ketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu.[5]
Dalam kamus besar Indonesia ilmu sering di samakan artinya dengan pengetahuan, ilmu adalah pengetahuan. Dari asal katanya, kita dapat ketahui bahwa pengetahuan di ambil dari kata dalam bahasa iinggris yaitu knowledge, sedangkan ilmu di ambil dari kata science dan peralihan dari kata Arab Ilm. Untuk memperjelas pemahaman kita perlu juga di bedakan antara pengetahuan yang sifatnya prailmiyah dengan ilmu yang sifatnya ilmiyah.
Perbedaan antara ilmu dengan pengetahuan dapat di telusuri dengan melihat perbedaan cirri cirinya. Herbert L. searles memperlihatkan cirri cirri tersebut sebagai berikut: “kalau ilmu berbeda dengan filsafat berdasarkan empiris, maka ilmu berbeda dari pengetahuan biasa karena cirri sistematisnya.
Dari beberapa keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa pada dasarnya pengetahuan berbeda dengan ilmu. Perbedaan itu terlihat dari sifat sistematik dan cara memperolehnya.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusunsecara sistematis, dengan menggunakan metode-metode tertentu.Ilmu bukan sekedar pengetahuan(knowledge),tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmutertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Perbedaan antara ilmu dengan pengetahuan dapat di telusuri dengan melihat perbedaan cirri cirinya. Herbert L. searles memperlihatkan cirri cirri tersebut sebagai berikut: “kalau ilmu berbeda dengan filsafat berdasarkan empiris, maka ilmu berbeda dari pengetahuan biasa karena cirri sistematisnya.
Dari beberapa keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa pada dasarnya pengetahuan berbeda dengan ilmu. Perbedaan itu terlihat dari sifat sistematik dan cara memperolehnya.
B.     Saran
Demikian persembahan makalah ini mudah mudahan kita bisa mengamati titik perbedaan dari ilmu pengetahuan dengan pengetahuan, dan saya yang sangat amat penuh dengan kekurangan, karena saya hanyalah manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan lupa. Untuk itu, kritik dan saran dari yang membangun dari teman-teman sangat kami harapkan, demi perbaikan makalah-makalah saya mendatang, terima kasih.
                                      Daftar Pustaka
Wattimen,,reza., Filsafat dan Science SebuahPengantar, Grasindo : Jakarta, 2008 .
Suriasumantri,jujun S., Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer,Jakarta :   Pustaka Sinar  Harapan,1998.
 Anwar,saiful., Filsafat Ilmu Al-Ghazali:Dimensi Ontologi dan Aksiologi, Pustaka Setia, Bandung, 2007.
Bakhtiar,amtsal.,  filsafat iilmu, Jakarta:PT raja Grafindo Persada,2012.









[1] Reza A. A Wattimena,Filsafat dan Science SebuahPengantar (Grasindo : Jakarta) ,2008 . hlm. 105.
[2]  Jujun S, Suriasumantri. Filsafat Ilmu; Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta :   Pustaka Sinar  Harapan,1998),  hal 39
[3] Saeful Anwar,Filsafat Ilmu Al-Ghazali:Dimensi Ontologi dan Aksiologi,Pustaka Setia, Bandung, 2007. Hlm. 89.
[4] Amsal Bakhtiar, filsafat iilmu (Jakarta:PT raja Grafindo Persada,2012), hal. 85
[5] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar